21 July 2020

MATERI MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 8 BAB 1 SUJUD



MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 8
BAB 1 SUJUD


A. KETENTUAN SUJUD SYUKUR






Bersyukur (berterima kasih) kepada sesama manusia lebih cenderung menunjukkan perasaan senang menghargai. Adapun bersyukur kepada Allah swt. lebih cenderung kepada pengakuan bahwa semua kenikmatan adalah pemberian dari Allah. Inilah yang disebut sebagai syukur. Lawan kata dari syukur nikmat adalah kufur nikmat, yaitu mengingkari bahwa kenikmatan bukan diberikan oleh Allah. Kufur nikmat berpotensi merusak keimanan.
1.      Pengertian Dan Dalil Sujud Syukur
Syukur secara bahasa artinya adalah terimakasih, dan menurut istilah sujud  syukur  adalah  sujud  yang  dilakukan  sebagai  tanda  terima  kasih  seorang hamba kepada  Sang Pencipta, yaitu  Allah swt. Oleh  karena  itu, sujud syukur merupakan  ungkapan rasa  terima kasih  kepada Allah swt.  atas segala nikmat  dan karunia yang diberikan kepada kita. Mensyukuri  nikmat yang Allah berikan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu caranya,  yaitu  sujud  syukur.  Dengan  demikian,  sujud  syukur  merupakan perwujudan  dari ungkapan  rasa terima  kasih seorang  hamba  kepada Tuhannya  dalam rangka mencapai  rida-Nya.

Firman Allah :
øŒÎ)ur šc©Œr's? öNä3š/u ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyƒÎV{ ( ûÈõs9ur ÷LänöxÿŸ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓƒÏt±s9                                      
Artinya :  ”Dan  (ingatlah  juga),  tatkala  Tuhanmu  memaklumkan;  "Sesungguhnya  jika  kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)

þÎTrãä.øŒ$$sù öNä.öä.øŒr& (#rãà6ô©$#ur Í< Ÿwur Èbrãàÿõ3s?                               
Artinya  :  ”Karena  itu,  ingatlah  kamu  kepada-Ku  niscaya  Aku  ingat  (pula)  kepadamu,  dan bersyukurlah  kepada-Ku,  dan  janganlah  kamu  mengingkari  (nikmat)-Ku”.  (QS.  Al-Baqarah  :152)

2.      Hukum Bersyukur dan Sujud Syukur
Hukum bersyukur kepada Allah swt adalah wajib. Kapan pun, dalam kondisi apapun seseorang diwajibkan untuk terus mensyukuri nikmat Allah. Sebab apapun yang diberikan Allah Swt. kepada kita itulah yang terbaik buat kita. Kita wajib ridha dengan takdir Allah, meskipun takdir tersebut tidak kita sukai
Sementara itu hukum bersyukur dengan cara melakukan sujud syukur adalah sunnah.
Hadits Rasullullah saw : 
عَنْ اَبِى بَكْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ اِذَا أّتَاهُ اَمْرٌ يَسَّرَهُ اَوْ بُشِّرَبِهِ خَرَّسَاجِدًا شُكْرًالِلَّهِ تَعَالَى (رواه ابو داود وابن ماجه والترمذي وحسنه)
Artinya: "Dari Abu Bakrah, sesungguhnya Rasulullah saw. apabila mendapat sesuatu yang menyenangkan atau diberi khabar gembira segeralah tunduk sujud sebagai tanda syukur kepada Allah swt." (H.R. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan at-Turmudzi yang menganggapnya sebagai hadits hasan).

Dalam hadits lain dijelaskan sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنِّي لَقِيتُ جَبْرَائِيلَ عَلَيْهِ السَّلامُ فَبَشَّرَنِي وَقَالَ: إِنَّ رَبَّكَ، يَقُولُ: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ صَلَّيْتُ عَلَيْهِ، وَمَنْ سَلَّمَ عَلَيْكَ سَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَسَجَدْتُ لِلَّهِ شُكْرًا
Artinya: " Dari ‘Abdurrahmaan bin ‘Auf: Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Aku bertemu dengan Jibriil ‘alaihis-salaam, lalu ia memberikan kabar gembira kepadaku dengan berkata : ‘Sesungguhnya Rabbmu telah berfirman : Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadamu, maka aku akan mengucapkan shalawat kepadanya. Barangsiapa yang mengucapkan salam kepadamu, maka aku akan mengucapkan salam kepadanya’. (Mendengar hal itu), aku pun bersujud kepada Allah bersyukur kepada-Nya. (H.R. Baihaqi dan Hakim)

3.      Sebab-Sebab Sujud Syukur
Hal-hal yang menyebabkan seseorang melakukan sujud syukur adalah :
a.              Karena ia mendapat nikmat dan karunia dari Allah swt
b.             Mendapatkan berita yang menyenangkan.
c.              Terhindar dari bahaya (musibah) yang akan menimpanya.

Dalam  prakteknya,  ada  hal-hal  yang  menyebabkan  Nabi  Muhammad  saw  dan  shalat melaksanakan sujud syukur, yaitu :
a.    Ketika Nabi Muhammad  saw  mendapat  surat dari  Ali yang  isinya kabar gembira  bahwa suku Hamzan masuk Islam.
b.    Ketika malaikat jibril  memberi kabar gembira kepada Nabi Muhammad saw. bahwa orang yang  selalu  bershalawat  kepada  Nabi  Muhammad  saw.  akan  diberi  rahmat  dan keselamatan.
c.    Ketika  mendengar  kematian  Musailamah  al-Kadzdzab  mati,  Abu  Bakar  melaksanakan  sujud syukur.
d.   Ka`ab  bin  Abdul  Malik  melaksanakan  sujud  syukur  ketika  mendengar  bahwa  tobatnya diterima oleh Allah swt.
4.      Rukun Sujud Syukur
a.    Niat (di dalam hati)
b.    Takbiratul ihram
c.    Sujud
d.   Duduk sesudah sujud (tanpa membaca tasyahud)
e.    Salam

Pada sujud syukur tidak disyaratkan wudhu, suci pakaian dan tempat, juga tidak disyaratkan adanya takbir dan menghadap kiblat. Walaupun demikian dianjurkan untuk bersih badan, pakaian dan tempat sebelum melaksanakan sujud syukur, dan menghadap kiblat jika memungkingkan.
Niat sujud sujud adalah:
نويت سجود الشكر لله تعلى
Ketika melakukan sujud syukur, hendaklah membaca doa sebagai berikut : 
Éb>u ûÓÍ_ôãÎ÷rr& ÷br& tä3ô©r& štFyJ÷èÏR ûÓÉL©9$# |MôJyè÷Rr& ¥n?tã 4n?tãur žt$Î!ºur ÷br&ur Ÿ@uHùår& $[sÎ=»|¹ çm8|Êös? ÓÍ_ù=Åz÷Šr&ur y7ÏGpHôqtÎ/ Îû x8ÏŠ$t7Ïã šúüÅsÎ=»¢Á9$#  
Artinya: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. An-Naml: 19)
Bisa juga dengan ini
سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبِّي حَقَّا حَقَّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبِّ تَعَبُّدًا وَرِقًّا. اَللَّهُمَّ اِنَّ عَمَلِي ضَعِيْفٌ فَضَاعِفْ لِي , اَللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Artinya: "Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhaku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesunguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang."

5.      Manfaat Sujud Syukur
a.       Menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah swt., karena nikmat, karunia dan anugrah hanya datang dari Nya.
b.      Terhindar dari sifat sombong, karena apa yang diraih manusia berasal dari Allah swt
c.       Akan menambah nikmat Allah, karena orang yang bersyukur akan ditambah nikmatnya.
d.      Di akherat akan disediakan tempat yang istimewa bagi manusia yang pandai bersyukur.
6.      Praktek Sujud Syukur
Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan secara spontan. Misalkan, ketika seseorang mendapatkan nikmat, atau baru saja mendapatkan kabar yang menggembirakan, maka seketika itu juga ia melakukan sujud syukur tanpa menunda-nundanya. Meskipun boleh-boleh saja seseorang melakukan sujud syukur setiap hari, setiap ba’da shalat, atau kapan pun ia mau. Tetapi sujud syukur lebih dianjurkan dilakukan oleh seseorang yang baru saja mendapat kenikmatan-kenikmatan yang spesial seperti Lulus Ujian, naik kelas, memenangi lomba tingkat nasional, dan lain sebagainya. Kenikmatan-kenikmatan tersebut tidak terjadi belum tentu kita dapatkan setahun sekali. Adapun cara melakukannya adalah dengan satu kali sujud dan dilakukan di luar shalat. Meskipun syarat sujud syukur boleh tidak suci tetapi tentunya lebih baik (afdhal) bila melakukan selagi suci dari hadast dan najis.
Caranya,  yaitu  sebaiknya  suci  dari  hadas  dan  najis,  berdiri menghadap  kiblat,  kemudian  niat sujud syukur bersamaan takbiratul ihram, setelah itu langsung sujud satu kali, lalu duduk untuk mengucapkan salam.


  B. KETENTUAN SUJUD TILAWAH
 
 



Manusia  tidak memiliki kekuatan dan kemampuan apapun tanpa pertolongan Allah. Dengan  pernyataan  demikian,  tidak  ada  alasan  bagi  kita  untuk  sombong  dan  congkak. Sebab kita tidak memiliki apa-apa, semua yang ada hanyalah titipan Allah yang sewaktu-waktu akan diambil oleh-Nya.
1.      Pengertian dan dalil Sujud Tilawah
Menurut bahasa tilawah berarti bacaan. Sedangkan menurut istilah sujud tilawah ialah sujud yang dikerjakan pada saat membaca atau mendengar ayat-ayat "sajdah" dalam AI-Qur'an. Sujud  tilawah  dilakukan  untuk  menyatakan  keagungan  Allah swt.  dan  sekaligus pengakuan  bahwa diri  kita  ini sangat kecil  dan  lemah  di  hadapan  Allah,  karena Allah  adalah Sang  Pencipta  alam  semesta  dan  pemberi  semua  anugerah  yang  kita  miliki.   
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِى يَقُولُ يَا وَيْلَهُ – وَفِى رِوَايَةِ أَبِى كُرَيْبٍ يَا وَيْلِى – أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِىَ النَّارُ
Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR. Muslim )

Hukum sujud tilawah adalah sunnah, Namun apabila dalam shalat jama'ah makmum wajib mengikuti imam. Artinya jika imam membaca ayat sajdah lalu bersujud, maka makmum wajib ikut sujud. Tetapi jika imam tidak sujud, maka makmumpun tidak boleh sujud sendirian.
Nabi saw bersabda:
كَانَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ فَيَقْرَأُ سُورَةً فِيهَا سَجْدَةٌ فَيَسْجُدُ وَنَسْجُدُ مَعَهُ حَتَّى مَا يَجِدُ بَعْضُنَا مَوْضِعًا لِمَكَانِ جبْهَتِهِ
Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2.      Syarat dan Rukun Sujud Tilawah
Syarat sujud tilawah adalah sebagai berikut:
  1. Suci dari hadats dan najis, baik badan, pakaian maupun tempat
  2. Menutup aurat
  3. Menghadap ke arah kiblat
  4. Setelah mendengar atau membaca ayat sajdah
Sedangkan rukun sujud tilawah sama dengan rukun sujud syukur, yaitu:
a.    Niat (di dalam hati)
b.    Takbiratullhram
c.    Sujud
d.   Duduk sesudah sujud (tanpa membaca tasyahud)
e.    Salam
3.      Tatacara Sujud Tilawah
Cara sujud tilawah ada dua macam, yaitu:
a.       Ketika kita berada dalam shalat
-            Jika shalat sendirian, caranya: begitu mendengar atau membaca ayat sajdah dalam shalat, hendaklahsujud sekali, kemudian kembali berdiri meneruskan bacaan ayat tersebut dan meneruskan shalat. Namun apabila dalam shalat jama'ah makmum wajib mengikuti imam. Artinya jika imam membaca ayat sajdah lalu bersujud, maka makmum wajib ikut sujud. Tetapi jika imam tidak sujud, maka makmum pun tidak boleh sujud sendirian
b.      Ketika diluar shalat.
Begitu selesai membaca atau mendengar ayat sajdah, maka langsung menghadap kiblat dan niat melakukan sujud tilawah. Bertakbir  (seperti takbirotul ihrom) kemudian langsung sujud dan membaca doa sujud, setelah itu bertakbir untuk duduk kemudian salam (seperti dalam shalat biasa).

Niat Sujud Tilawah
نويت سجود التلاوة لله تعلى
Artimya: Saya berniat sujud tilawah hanya karena Allah swt.

Bacaan dalam Sujud Tilawah
Ketika sujud tilawah, hendaklah membaca doa di bawah ini :

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Artinya: "Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta." (HR. Tirmizi)

4.      Sebab-Sebab Sujud Tilawah
Seseorang  melakukan  sujud  tilawah  karena  ia  membaca  ayat-ayat  sajdah  atau mendengar  bacaan  ayat-ayat  sajdah.  Di  dalam  Al-Qur'an  terdapat  15  ayat  yang berkenaan dengan ayat-ayat sajdah, yaitu sebagai berikut :
  1. Surat al-A`raf ayat 206:
¨bÎ) tûïÏ%©!$# yZÏã šÎn/u Ÿw tbrçŽÉ9õ3tGó¡o ô`tã ¾ÏmÏ?yŠ$t7Ïã ¼çmtRqßsÎm6|¡çur ¼ã&s!ur šcrßàfó¡o )
Artinya  :  “Sesungguhnya  malaikat-malaikat  yang  ada  di  sisi  Tuhanmu  tidaklah  merasa enggan  menyembah  Allah  dan  mereka  mentasbihkan-Nya  dan  Hanya  kepada-Nya-lah mereka bersujud”
  1. Surat ar-Ra'du ayat 15:
¬!ur ßàfó¡o `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $YãöqsÛ $\döx.ur Nßgè=»n=Ïßur Íirßäóø9$$Î/ ÉA$|¹Fy$#ur )
Artinya : “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun  terpaksa  (dan  sujud  pula)  bayang-bayangnya di  waktu pagi dan petang hari”.
  1. Surat an-Nahl ayat 49 :
¬!ur ßàfó¡o $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# `ÏB 7p­/!#yŠ èps3Í´¯»n=yJø9$#ur öNèdur Ÿw tbrçŽÉ9õ3tGó¡o
Artinya : “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk  yang  melata  di bumi  dan  (juga)  para  ma]aikat,  sedang  mereka  (malaikat)  tidak menyombongkan diri
  1. Surat al-Isra` ayat 107
ö@è% (#qãZÏB#uä ÿ¾ÏmÎ/ ÷rr& Ÿw (#þqãZÏB÷sè? 4 ¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#qè?ré& zNù=Ïèø9$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ö6s% #sŒÎ) 4n=÷FムöNÍköŽn=tã tbrÏƒs Èb$s%øŒF|Ï9 #Y¤fß
Artinya  :  “Sesungguhnya  orang-orang  yang  diberi  pengetahuan  sebelumnya  apabila  Al-Quran  dibacakan  kepada  mereka,  mereka  menyungkur  atas  muka  mereka  sambil bersujud”
  1. Surat Maryam ayat 58:
y7Í´¯»s9'ré& z`ƒÏ%©!$# zNyè÷Rr& ª!$# NÍköŽn=tã z`ÏiB z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# `ÏB Ïp­ƒÍhèŒ tPyŠ#uä ô`£JÏBur $oYù=yJym yìtB 8yqçR `ÏBur Ïp­ƒÍhèŒ tLìÏdºtö/Î) Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î)ur ô`£JÏBur $uZ÷ƒyyd !$oYøu;tGô_$#ur 4 #sŒÎ) 4n?÷Gè? ÷LÏiøn=tæ àM»tƒ#uä Ç`»uH÷q§9$# (#ryz #Y£Úß $|Å3ç/ur )
Artinya  :  “Apabila  dibacakan ayat-ayat  Allah yang Maha  Pemurah  kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis”
  1. Surat al-Hajj ayat 18:
óOs9r& ts? žcr& ©!$# ßàfó¡o ¼çms9 `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# `tBur Îû ÇÚöF{$# ß§ôJ¤±9$#ur ãyJs)ø9$#ur ãPqàfZ9$#ur ãA$t7Ågø:$#ur ãyf¤±9$#ur >!#ur¤$!$#ur ׎ÏVŸ2ur z`ÏiB Ĩ$¨Z9$# ( ÏWx.ur ¨,ym Ïmøn=tã Ü>#xyèø9$# 3 `tBur Ç`Íkç ª!$# $yJsù ¼çms9 `ÏB BQ̍õ3B 4 ¨bÎ) ©!$# ã@yèøÿtƒ $tB âä!$t±o
Artinya  : “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa  kepada Allah  bersujud apa  yang  ada  di langit, di bumi, matahari,  bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang Telah ditetapkan  azab atasnya.  dan  barangsiapa yang  dihinakan  Allah  Maka  tidak  seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia kehendaki”.

  1. Surat al-Hajj ayat 77:
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qãèŸ2ö$# (#rßàfó$#ur (#rßç6ôã$#ur öNä3­/u (#qè=yèøù$#ur uŽöyø9$# öNà6¯=yès9 šcqßsÎ=øÿè? )
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah  Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan”
  1. Surat al-Furqan ayat 60
#sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% ãNßgs9 (#rßßÚó$# Ç`»uH÷q§=Ï9 (#qä9$s% $tBur ß`»oH÷q§9$# ßàfó¡nSr& $yJÏ9 $tRããBù's? öNèdyŠ#yur #YqàÿçR )
Artinya  : “Dan  apabila  dikatakan  kepada mereka:  "Sujudlah  kamu  sekalian  kepada  yang Maha Penyayang", mereka menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? apakah kami akan  sujud  kepada  Tuhan  yang  kamu  perintahkan  kami(bersujud  kepada-Nya)?",  dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)”
  1. Surat an-Naml ayat 26:
ª!$# Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd >u ĸöyèø9$# ÉOÏàyèø9$# )
Artinya  :  “Allah,  tiada  Tuhan  yang  disembah  kecuali  Dia,  Tuhan  yang  mempunyai  'Arsy yang besar"
  1. Surat as-Sajdah ayat 15:
$yJ¯RÎ) ß`ÏB÷sム$uZÏG»tƒ$t«Î/ tûïÏ%©!$# #sŒÎ) (#rãÅe2èŒ $pkÍ5 (#ryz #Y£Úß (#qßs¬7yur ÏôJpt¿2 öNÎgÎn/u öNèdur Ÿw šcrçŽÉ9õ3tFó¡o
Artinya  :  “Sesungguhnya  orang yang benar benar  percaya kepada ayat ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan  dengan ayat  ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong
  1. Surat Shad ayat 24:
tA$s% ôs)s9 y7yJn=sß ÉA#xsÝ¡Î0 y7ÏGyf÷ètR 4n<Î) ¾ÏmÅ_$yèÏR ( ¨bÎ)ur #ZŽÏVx. z`ÏiB Ïä!$sÜn=èƒø:$# Éóö6us9 öNåkÝÕ÷èt/ 4n?tã CÙ÷èt/ žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# ×@Î=s%ur $¨B öNèd 3 £`sßur ߊ¼ãr#yŠ $yJ¯Rr& çm»¨YtGsù txÿøótGó$$sù ¼çm­/u §yzur $YèÏ.#u z>$tRr&ur )
Artinya  :  “Daud  berkata  :  "Sesungguhnya  dia  Telah  berbuat  zalim  kepadamu  dengan meminta  kambingmu  itu  untuk  ditambahkan  kepada  kambingnya.  dan  Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian  yang  lain,  kecuali  orang-orang  yang  beriman  dan  mengerjakan  amal  yang saleh;  dan  amat  sedikitlah  mereka  ini".  dan  Daud  mengetahui  bahwa  kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat”
  1. Surat Fussilat ayat 37:
ô`ÏBur ÏmÏG»tƒ#uä ã@øŠ©9$# â$yg¨Y9$#ur ß§ôJ¤±9$#ur ãyJs)ø9$#ur 4 Ÿw (#rßàfó¡n@ ħôJ¤±=Ï9 Ÿwur ̍yJs)ù=Ï9 (#rßßÚó$#ur ¬! Ï%©!$#  Æßgs)n=yz bÎ) öNçFZà2 çn$­ƒÎ) šcrßç7÷ès?
Artinya  :  “Dan  di  antara  tanda-tanda  kekuasaan-Nya  ialah  malam,  siang,  matahari  dan bulan.  janganlah  sembah  matahari  maupun  bulan,  tapi  sembahlah  Allah  yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah”
  1. Surat An-Najm ayat 62
(#rßègôž$$sù ¬! (#rßç7ôã$#ur )
Artinya : “Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)”.
  1. Surat al-Insyiqaq ayat 21:
#sŒÎ)ur x̍è% ãNÍköŽn=tã ãb#uäöà)ø9$# Ÿw tbrßàfó¡o )
Artinya : “apabila al-Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud”.
  1. Surat Al-'Alaq ayat 19
žxx. Ÿw çm÷èÏÜè? ôßÚó$#ur >ÎŽtIø%$#ur )
Artinya  :  “Sekali-kali  jangan,  janganlah  kamu  patuh  kepadanya;  dan  sujudlah  dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)”.
           
Biasanya di mushaf Al-Qur’an, untuk menandai bahwa ayat tersebut adalah ayat sajdah maka terdapat tanda kubah masjid dan terdapat tulisan سَجْدَةٌ  di sebelah ayat-ayat sajdah tersebut.

5.      Praktek Sujud Tilawah
     Sujud  tilawah dilakukan dengan  cara  bertakbir,  lalu  sujud  satu kali, kemudian  berdiri lagi untuk melanjutkan shalatnya. Tetapi apabila seseorang sedang tidak shalat, lalu ia mendengar bacaan  ayat  sajdah  maka  hendaklah  ia  bersuci  dari  hadas  dan  najis,  menutup  aurat  dan menghadap kiblat, kemudian takbiratul ihram, lalu sujud satu kali, setelah itu duduk dan diakhiri dengan  salam.  Pada  waktu sujud  hendaklah membaca  doa  sebagaimana  telah  dijelaskan  di atas.

 

 C. Persamaan dan Perbedaan Sujud Tilawah dengan Sujud Syukur
Adapun persamaan sujud syukur dan sujud tilawah adalah:
a.       Baik sujud tilawah maupun sujud syukur hanya dilakukan sekali sujud saja.
b.      Sujud tilawah dan sujud syukur boleh dilakukan pada waktu-waktu dilarang shalat
c.       Hukum sujud tilawah dan sujud syukur adalah sunnah
d.      Pada sujud tilawah dan sujud syukur tidak disyaratkan berwudhu terlebih dahulu, selama badan, tempat dan pakaian bersih

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:
a.       Sujud tilawah dapat dikerjakan di saat shalat maupun di luar shalat, sedangkan sujud syukur hanya boleh dikerjakan di luar shalat dan tidak boleh melakukan sujud syukur di saat shalat.
b.      Sujud tilawah dikerjakan karena mendengar atau membaea ayat-ayat sajadah, sedangkan sujud syukur dikerjakan karena mendapat nikmat dari Allah SWT. atau karena terhindar dari bahaya yang menganeam dirinya

 Untuk memperluas wawasanmu, diskusikanlah masalah berikut ini:

No
Masalah
Hasil diskusi
1
Apakah ada keterkaiatan antara melakukan sujud syukur dengan keberhasilan suatu usaha, seperti kegiatan Selebrasi pemain sepak bola dengan bersujud di lapangan usai membuat gol ke gawang lawan

2
Apakah ada pengaruh negative bagi orang-orang yang tidak bersyukur

3
Bagaimana pendapat kalian tentang seseorang yang enggan bersyukur dengan melaksanakan sujud karena merasa sudah cukup mengucap hamdalah saja

4
Bagaimana pendapat kalian tentang Iwan yang memilih tidak melaksanakan sujud tilawah mengikuti imam dan menunggu imam menyelesaikan sujud tilawahnya dan melanjutkan salat

5
Bagaimana cara kalian agar bisa senantiasa terbiasa sujud syukur



Rahasia Sujud Diungkap oleh Seorang Doktor Neurologi
Seorang doktor di Amerika telah memeluk Islam kerana beberapa keajaiban yang ditemuinya dalam penyelidikannya­. Dia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.
Dia adalah seorang doktor neurologi. Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan pengobatan secara Islam dan dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan “Pengobatan Melalui Al-Quran”. Kajian pengobatan melalui Al-Quran membuatkan obat-obatannya berpatokan apa yang terdapat di dalam Al-quran. Diantara cara-cara yang digunakan adalah berpuasa, mengkonsumsi madu, biji hitam (blackseed) dan sebagainya.
Apabila ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, maka doktor tersebut memberitahu bahwa semasa beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam urat manusia yang tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Setelah membuat kajian yang memakan waktu cukup lama, akhirnya beliau mendapati bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan pada saat seseorang itu sedang sujud ketika mengerjakan Sholat. Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk beberapa saat saja. Yakni, darah hanya akan memasuki urat tersebut mengikut kadar Sholat waktu yang diwajibkan oleh Islam.
Columbia University State pernah melakukan penelitian tentang otak. Ternyata, di otak terdapat sebuah bagian yang tidak teraliri darah. Tapi, bagian tersebut dapat teraliri darah bila kita melakukan gerakan khusus seperti sujud yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Walaupun tidak menyebutkan secara gamblang tentang waktu-waktu tersebut, tapi waktu-waktu tersebut berada sekitar Shalat Lima Waktu yang kita (Umat Islam) lakukan setiap hari. Efek dari teraliri-nya bagian dari otak tersebut adalah dapat membuat kerja otak menjadi maksimal. Sehingga, kemampuan otak dalam bekerja (seperti, menghitung, menghapal, belajar dan lain-lain) bisa lebih baik dan tentunya menambah kecerdasan otak kita.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan Sholat, maka otaknya tidak akan dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Dengan demikian, kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam ‘sepenuhnya’ kerana sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agama-Nya yang indah ini.
Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak Sholat, apalagi yang tidak beragama Islam, walaupun akal mereka berfungsi dengan secara normal tetapi sebenarnya dalam sesuatu keadaan mereka akan kehilangan keseimbangan dalam membuat keputusan yang normal. Terbukti kembali jika kitalah sebenarnya yang memiliki dasar darah yang baik, ketimbang pemeluk agama lain. Justru itu, tidak heranlah jika manusia ini kadang kala tidak segan-segan untuk melakukan perkara-perkara­ yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya, walaupun akal mereka mengetahui bahwa perbuatan yang akan dilakukan itu adalah salah dengan kehendak mereka.
Inilah adalah menggambarkan ketidak mampuan otak mereka untuk mempertimbangka­n akan perbuatan mereka itu secara lebih normal. Maka dari itu tidak heran timbulnya bermacam-macam gejala-gejala sosial masyarakat masa kini. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama mengambil hikmah dari kisah di atas. (berbagai sumber)


1.      Syukur secara bahasa artinya adalah terimakasih, dan menurut istilah sujud  syukur  adalah  sujud  yang  dilakukan  sebagai  tanda  terima  kasih  seorang hamba kepada Allah swt. dalil disyariatkannya sujud ialah QS. Ibrahim : 7 dan QS.  Al-Baqarah  :152
2.      Hukum bersyukur kepada Allah swt adalah wajib. Sebab apapun yang diberikan Allah Swt. kepada kita itulah yang terbaik buat kita. Kita wajib ridha dengan takdir Allah, meskipun takdir tersebut tidak kita sukai. Sementara itu hukum bersyukur dengan cara melakukan sujud syukur adalah sunnah.
3.      Sebab-sebab sujud syukur: mendapat nikmat dari Allah, berita gembira, atau terhindar dari bahaya. Sedangkan rukun sujud syukur: niat, takbiratul ihram, sujud, duduk sesudah sujud, dan salam
4.      Tilawah berarti bacaan. Sedangkan menurut istilah sujud tilawah ialah sujud yang dikerjakan pada saat membaca atau mendengar ayat-ayat "sajdah" dalam AI-Qur'an. Dan hukum sujud tilawah adalah sunnah, Namun apabila dalam shalat jama'ah makmum wajib mengikuti imam.
5.      Syarat sujud tilawah adalah sebagai berikut: Suci dari hadats dan najis, menutup aurat, menghadap kiblat, setelah mendengar atau membaca ayat sajdah. Sedangkan rukun sujud tilawah sama dengan rukun sujud syukur,
6.      Seseorang  melakukan  sujud  tilawah  karena  ia  membaca  ayat-ayat  sajdah  atau mendengar  bacaan  ayat-ayat  sajdah.  Di  dalam  Al-Qur'an  terdapat  15  ayat  yang berkenaan dengan ayat-ayat sajdah, yaitu sebagai berikut:  Al A’raf ayat 206. Ar Ra’d ayat 15, An Nahl ayat 50, Maryam ayat 58, Al Isra’ ayat 109, Al Hajj ayat 18, Al Hajj ayat 77, Al Furqan ayat 60, An Naml ayat 26, As Sajdah ayat 15, Shad ayat 24, An Najm ayat 62, Fushilat ayat 38, Al Insyiqaq ayat 21, Al ‘Alaq ayat 19,
7.      Hikmah disyariatkannya sujud syukur dan tilawah: menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah swt., terhindar dari sifat sombong, akan menambah nikmat Allah, dan mendapatkan tempat khusus di dalam surge
8.      Persamaan sujud syukur dan sujud tilawah adalah:
a.       Baik sujud tilawah maupun sujud syukur hanya dilakukan sekali sujud saja.
b.      Sujud tilawah dan sujud syukur boleh dilakukan pada waktu-waktu dilarang shalat
c.       Hukum sujud tilawah dan sujud syukur adalah sunnah
d.      Pada sujud tilawah dan sujud syukur tidak disyaratkan berwudhu terlebih dahulu, selama badan, tempat dan pakaian bersih

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:
a.       Sujud tilawah dapat dikerjakan di saat shalat maupun di luar shalat, sedangkan sujud syukur hanya boleh dikerjakan di luar shalat dan tidak boleh melakukan sujud syukur di saat shalat.
b.      Sujud tilawah dikerjakan karena mendengar atau membaea ayat-ayat sajadah, sedangkan sujud syukur dikerjakan karena mendapat nikmat dari Allah swt. atau karena terhindar dari bahaya yang menganeam dirinya

PENDALAMAN KARAKTER
Setelah kita memahami  ketentuan sujud syukur dan tilawah dalam Islam maka seharusnya kita  memiliki sikap sebagai berikut :
1.   Menghindari sifat sombong mengingat bahwa kitahanya makhluk Allah dan Dial ah satu-satunya yang Maha Kuasa
2.   Membiasakan diri untuk ikhlas dan taat beribadah dalam kehidupa sehari-hari
3.   Berusaha keras untuk mendapatkan prestasi yang sesuai dengan syariat Islam
4.   Menghidari sikap,  perbuatan maupun ucapan yang termasuk kategori tercela
5.   Membiasakan tertib dan disiplin dalam melaksanakan ibadah sehinggga akan berdampak pada tindakan sehari-hari

Silahkan baca juga bab 1 dari buku baru fiqih berikut ini!

No comments:

Post a Comment