MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 8
BAB 1 SUJUD
A. KETENTUAN SUJUD SYUKUR
Bersyukur (berterima kasih) kepada sesama manusia lebih cenderung
menunjukkan perasaan senang menghargai. Adapun bersyukur kepada Allah swt.
lebih cenderung kepada pengakuan bahwa semua kenikmatan adalah pemberian dari Allah.
Inilah yang disebut sebagai syukur. Lawan kata dari syukur nikmat adalah kufur
nikmat, yaitu mengingkari bahwa kenikmatan bukan diberikan oleh Allah. Kufur
nikmat berpotensi merusak keimanan.
1.
Pengertian Dan Dalil Sujud
Syukur
Syukur secara bahasa artinya adalah
terimakasih, dan menurut istilah sujud syukur
adalah sujud yang
dilakukan sebagai tanda
terima kasih seorang hamba kepada Sang Pencipta, yaitu Allah swt. Oleh karena
itu, sujud syukur merupakan
ungkapan rasa terima kasih kepada Allah swt. atas segala nikmat dan karunia yang diberikan kepada kita.
Mensyukuri nikmat yang Allah berikan
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu caranya, yaitu
sujud syukur. Dengan
demikian, sujud syukur
merupakan perwujudan dari ungkapan rasa terima
kasih seorang hamba kepada Tuhannya dalam rangka mencapai rida-Nya.
Firman
Allah :
øÎ)ur c©r's? öNä3/u ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyÎV{ ( ûÈõs9ur ÷Länöxÿ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓÏt±s9
Artinya
: ”Dan
(ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(QS. Ibrahim : 7)
þÎTrãä.ø$$sù öNä.öä.ør& (#rãà6ô©$#ur Í< wur Èbrãàÿõ3s?
Artinya :
”Karena itu, ingatlah
kamu kepada-Ku niscaya
Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku,
dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku”. (QS.
Al-Baqarah :152)
2. Hukum Bersyukur dan Sujud Syukur
Hukum bersyukur kepada Allah swt adalah wajib. Kapan pun, dalam
kondisi apapun seseorang diwajibkan untuk terus mensyukuri nikmat Allah. Sebab
apapun yang diberikan Allah Swt. kepada kita itulah yang terbaik buat kita.
Kita wajib ridha dengan takdir Allah, meskipun takdir tersebut tidak kita sukai
Sementara itu hukum bersyukur dengan cara melakukan sujud syukur
adalah sunnah.
Hadits Rasullullah saw :
عَنْ
اَبِى بَكْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ اِذَا
أّتَاهُ اَمْرٌ يَسَّرَهُ اَوْ بُشِّرَبِهِ خَرَّسَاجِدًا شُكْرًالِلَّهِ تَعَالَى
(رواه ابو داود وابن ماجه والترمذي وحسنه)
Artinya: "Dari
Abu Bakrah, sesungguhnya Rasulullah saw. apabila mendapat sesuatu yang
menyenangkan atau diberi khabar gembira segeralah tunduk sujud
sebagai tanda syukur kepada Allah swt." (H.R. Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan at-Turmudzi yang menganggapnya sebagai hadits hasan).
Dalam
hadits lain dijelaskan sebagai berikut:
عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنِّي لَقِيتُ جَبْرَائِيلَ عَلَيْهِ السَّلامُ
فَبَشَّرَنِي وَقَالَ: إِنَّ رَبَّكَ، يَقُولُ: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ صَلَّيْتُ
عَلَيْهِ، وَمَنْ سَلَّمَ عَلَيْكَ سَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَسَجَدْتُ لِلَّهِ
شُكْرًا
Artinya: " Dari ‘Abdurrahmaan
bin ‘Auf: Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Aku bertemu dengan Jibriil ‘alaihis-salaam, lalu ia memberikan kabar
gembira kepadaku dengan berkata : ‘Sesungguhnya Rabbmu telah berfirman :
Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadamu, maka aku akan mengucapkan
shalawat kepadanya. Barangsiapa yang mengucapkan salam kepadamu, maka aku akan
mengucapkan salam kepadanya’. (Mendengar hal itu), aku pun bersujud kepada
Allah bersyukur kepada-Nya”. (H.R. Baihaqi dan Hakim)
3. Sebab-Sebab
Sujud Syukur
Hal-hal yang menyebabkan seseorang melakukan sujud
syukur adalah :
a.
Karena ia mendapat nikmat dan karunia dari Allah swt
b.
Mendapatkan berita yang menyenangkan.
c.
Terhindar dari bahaya (musibah) yang akan menimpanya.
Dalam
prakteknya, ada hal-hal
yang menyebabkan Nabi
Muhammad saw dan
shalat melaksanakan sujud syukur, yaitu :
a.
Ketika Nabi Muhammad saw mendapat surat dari
Ali yang isinya kabar gembira bahwa suku Hamzan masuk Islam.
b.
Ketika malaikat jibril
memberi kabar gembira kepada Nabi Muhammad saw. bahwa orang yang selalu
bershalawat kepada Nabi
Muhammad saw. akan
diberi rahmat dan keselamatan.
c.
Ketika
mendengar kematian Musailamah
al-Kadzdzab mati, Abu
Bakar melaksanakan sujud syukur.
d.
Ka`ab bin Abdul
Malik melaksanakan sujud
syukur ketika mendengar
bahwa tobatnya diterima oleh
Allah swt.
4.
Rukun Sujud Syukur
a. Niat (di dalam hati)
b. Takbiratul ihram
c. Sujud
d. Duduk sesudah sujud (tanpa membaca tasyahud)
e. Salam
Pada
sujud syukur tidak disyaratkan wudhu, suci pakaian dan tempat, juga tidak disyaratkan adanya
takbir dan menghadap kiblat. Walaupun demikian dianjurkan untuk bersih badan,
pakaian dan tempat sebelum melaksanakan sujud syukur, dan menghadap kiblat jika
memungkingkan.
Niat
sujud sujud adalah:
نويت
سجود الشكر لله تعلى
Ketika
melakukan sujud syukur, hendaklah membaca doa sebagai berikut :
Éb>u
ûÓÍ_ôãÎ÷rr&
÷br&
tä3ô©r&
tFyJ÷èÏR
ûÓÉL©9$#
|MôJyè÷Rr&
¥n?tã
4n?tãur
t$Î!ºur
÷br&ur
@uHùår&
$[sÎ=»|¹
çm8|Êös?
ÓÍ_ù=Åz÷r&ur
y7ÏGpHôqtÎ/
Îû
x8Ï$t7Ïã
úüÅsÎ=»¢Á9$#
Artinya:
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. An-Naml: 19)
Bisa juga dengan ini
سُبْحَانَكَ
اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبِّي حَقَّا حَقَّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبِّ تَعَبُّدًا
وَرِقًّا. اَللَّهُمَّ اِنَّ عَمَلِي ضَعِيْفٌ فَضَاعِفْ لِي , اَللَّهُمَّ قِنِي
عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ
الرَّحِيْمُ
Artinya: "Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah
Tuhaku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan
penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya
bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari hamba-hamba-Mu
dibangkitkan, terimalah taubatku, sesunguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan
Maha Penyayang."
5.
Manfaat Sujud Syukur
a.
Menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah swt.,
karena nikmat, karunia dan anugrah hanya datang dari Nya.
b.
Terhindar dari sifat sombong, karena apa yang diraih
manusia berasal dari Allah swt
c.
Akan menambah nikmat Allah, karena orang yang bersyukur
akan ditambah nikmatnya.
d. Di
akherat akan disediakan tempat yang istimewa bagi manusia yang pandai
bersyukur.
6.
Praktek Sujud Syukur
Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan secara spontan. Misalkan,
ketika seseorang mendapatkan nikmat, atau baru saja mendapatkan kabar yang
menggembirakan, maka seketika itu juga ia melakukan sujud syukur tanpa
menunda-nundanya. Meskipun boleh-boleh saja seseorang melakukan sujud syukur
setiap hari, setiap ba’da shalat, atau kapan pun ia mau. Tetapi sujud
syukur lebih dianjurkan dilakukan oleh seseorang yang baru saja mendapat
kenikmatan-kenikmatan yang spesial seperti Lulus Ujian, naik kelas, memenangi
lomba tingkat nasional, dan lain sebagainya. Kenikmatan-kenikmatan tersebut
tidak terjadi belum tentu kita dapatkan setahun sekali. Adapun cara
melakukannya adalah dengan satu kali sujud dan dilakukan di luar shalat.
Meskipun syarat sujud syukur boleh tidak suci tetapi tentunya lebih baik
(afdhal) bila melakukan selagi suci dari hadast dan najis.
Caranya, yaitu
sebaiknya suci dari
hadas dan najis,
berdiri menghadap kiblat, kemudian
niat sujud syukur bersamaan takbiratul ihram, setelah itu langsung sujud
satu kali, lalu duduk untuk mengucapkan salam.
|
Manusia
tidak memiliki kekuatan dan kemampuan apapun tanpa pertolongan Allah.
Dengan pernyataan demikian,
tidak ada alasan
bagi kita untuk
sombong dan congkak. Sebab kita tidak memiliki apa-apa,
semua yang ada hanyalah titipan Allah yang sewaktu-waktu akan diambil oleh-Nya.
1.
Pengertian dan dalil Sujud
Tilawah
Menurut bahasa tilawah berarti bacaan. Sedangkan menurut
istilah sujud tilawah ialah sujud yang dikerjakan pada saat membaca atau
mendengar ayat-ayat "sajdah" dalam AI-Qur'an. Sujud tilawah
dilakukan untuk menyatakan
keagungan Allah swt. dan
sekaligus pengakuan bahwa
diri kita ini sangat kecil dan
lemah di hadapan
Allah, karena Allah adalah Sang
Pencipta alam semesta
dan pemberi semua
anugerah yang kita
miliki.
Dari Abu Hurairah,
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ
السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِى يَقُولُ يَا وَيْلَهُ –
وَفِى رِوَايَةِ أَبِى كُرَيْبٍ يَا وَيْلِى – أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ
فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِىَ النَّارُ
“Jika anak Adam membaca ayat sajadah,
lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan
berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya
surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan,
sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR. Muslim )
Hukum sujud tilawah adalah sunnah, Namun apabila dalam shalat jama'ah makmum wajib mengikuti imam.
Artinya jika imam membaca ayat sajdah lalu bersujud, maka makmum wajib ikut
sujud. Tetapi jika imam tidak sujud, maka makmumpun tidak boleh sujud sendirian.
Nabi
saw bersabda:
كَانَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ
فَيَقْرَأُ سُورَةً فِيهَا سَجْدَةٌ فَيَسْجُدُ وَنَسْجُدُ مَعَهُ حَتَّى مَا
يَجِدُ بَعْضُنَا مَوْضِعًا لِمَكَانِ جبْهَتِهِ
“Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam
pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian
ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di
antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
2.
Syarat dan Rukun Sujud
Tilawah
Syarat sujud tilawah adalah sebagai berikut:
- Suci dari hadats dan najis, baik badan,
pakaian maupun tempat
- Menutup aurat
- Menghadap ke arah kiblat
- Setelah mendengar atau membaca ayat sajdah
Sedangkan rukun sujud tilawah sama dengan rukun sujud syukur,
yaitu:
a. Niat (di dalam hati)
b. Takbiratullhram
c. Sujud
d. Duduk sesudah sujud (tanpa membaca tasyahud)
e. Salam
3.
Tatacara Sujud Tilawah
Cara sujud tilawah ada dua macam, yaitu:
a.
Ketika kita berada dalam shalat
-
Jika shalat sendirian, caranya: begitu
mendengar atau membaca ayat sajdah dalam
shalat, hendaklahsujud sekali, kemudian kembali berdiri meneruskan bacaan ayat
tersebut dan meneruskan shalat. Namun apabila dalam shalat jama'ah makmum wajib
mengikuti imam. Artinya jika imam membaca ayat sajdah lalu bersujud, maka
makmum wajib ikut sujud. Tetapi jika imam tidak sujud, maka makmum pun tidak
boleh sujud sendirian
b.
Ketika diluar shalat.
Begitu selesai membaca atau
mendengar ayat sajdah, maka langsung menghadap kiblat dan niat melakukan sujud
tilawah. Bertakbir (seperti takbirotul ihrom) kemudian langsung sujud dan
membaca doa sujud, setelah itu bertakbir untuk duduk kemudian salam (seperti
dalam shalat biasa).
Niat Sujud Tilawah
نويت سجود التلاوة لله
تعلى
Artimya: Saya berniat sujud tilawah hanya
karena Allah swt.
Bacaan dalam Sujud Tilawah
Ketika
sujud tilawah, hendaklah membaca doa di bawah ini :
سَجَدَ وَجْهِى
لِلَّذِى خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فتَبَارَكَ
اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Artinya: "Wajahku bersujud kepada
Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya
dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta." (HR.
Tirmizi)
4.
Sebab-Sebab Sujud Tilawah
Seseorang melakukan
sujud tilawah karena
ia membaca ayat-ayat
sajdah atau mendengar bacaan
ayat-ayat sajdah. Di
dalam Al-Qur'an terdapat
15 ayat yang berkenaan dengan ayat-ayat sajdah, yaitu
sebagai berikut :
- Surat al-A`raf ayat
206:
¨bÎ) tûïÏ%©!$# yZÏã În/u w tbrçÉ9õ3tGó¡o ô`tã ¾ÏmÏ?y$t7Ïã ¼çmtRqßsÎm6|¡çur ¼ã&s!ur crßàfó¡o )
Artinya :
“Sesungguhnya
malaikat-malaikat yang ada
di sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah
Allah dan mereka
mentasbihkan-Nya dan Hanya
kepada-Nya-lah mereka bersujud”
- Surat ar-Ra'du ayat
15:
¬!ur ßàfó¡o `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $YãöqsÛ $\döx.ur Nßgè=»n=Ïßur Íirßäóø9$$Î/ ÉA$|¹Fy$#ur )
Artinya
: “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi,
baik dengan kemauan sendiri ataupun
terpaksa (dan sujud
pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari”.
- Surat an-Nahl ayat
49 :
¬!ur ßàfó¡o $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# `ÏB 7p/!#y èps3Í´¯»n=yJø9$#ur öNèdur w tbrçÉ9õ3tGó¡o
Artinya
: “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua
makhluk yang melata
di bumi dan (juga)
para ma]aikat, sedang
mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri
- Surat al-Isra` ayat
107
ö@è% (#qãZÏB#uä ÿ¾ÏmÎ/ ÷rr& w (#þqãZÏB÷sè? 4 ¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#qè?ré& zNù=Ïèø9$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ö6s% #sÎ) 4n=÷Fã öNÍkön=tã tbrÏs Èb$s%øF|Ï9 #Y¤fß
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang
diberi pengetahuan sebelumnya
apabila Al-Quran dibacakan
kepada mereka, mereka
menyungkur atas muka
mereka sambil bersujud”
- Surat Maryam ayat 58:
y7Í´¯»s9'ré& z`Ï%©!$# zNyè÷Rr& ª!$# NÍkön=tã z`ÏiB z`¿ÍhÎ;¨Y9$# `ÏB ÏpÍhè tPy#uä ô`£JÏBur $oYù=yJym yìtB 8yqçR `ÏBur ÏpÍhè tLìÏdºtö/Î) @ÏäÂuó Î)ur ô`£JÏBur $uZ÷yyd !$oYøu;tGô_$#ur 4 #sÎ) 4n?÷Gè? ÷LÏiøn=tæ àM»t#uä Ç`»uH÷q§9$# (#ryz #Y£Úß $|Å3ç/ur )
Artinya :
“Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah
kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis”
- Surat al-Hajj ayat
18:
óOs9r& ts? cr& ©!$# ßàfó¡o ¼çms9 `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# `tBur Îû ÇÚöF{$# ß§ôJ¤±9$#ur ãyJs)ø9$#ur ãPqàfZ9$#ur ãA$t7Ågø:$#ur ãyf¤±9$#ur >!#ur¤$!$#ur ×ÏV2ur z`ÏiB Ĩ$¨Z9$# ( îÏWx.ur ¨,ym Ïmøn=tã Ü>#xyèø9$# 3 `tBur Ç`Íkç ª!$# $yJsù ¼çms9 `ÏB BQÌõ3B 4 ¨bÎ) ©!$# ã@yèøÿt $tB âä!$t±o
Artinya : “Apakah kamu tiada mengetahui,
bahwa kepada Allah bersujud apa
yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan,
binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak
di antara manusia yang Telah ditetapkan
azab atasnya. dan barangsiapa yang dihinakan
Allah Maka tidak
seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia
kehendaki”.
- Surat al-Hajj ayat
77:
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qãè2ö$# (#rßàfó$#ur (#rßç6ôã$#ur öNä3/u (#qè=yèøù$#ur uöyø9$# öNà6¯=yès9 cqßsÎ=øÿè? )
Artinya
: “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu
mendapat kemenangan”
- Surat al-Furqan ayat
60
#sÎ)ur @Ï% ãNßgs9 (#rßßÚó$# Ç`»uH÷q§=Ï9 (#qä9$s% $tBur ß`»oH÷q§9$# ßàfó¡nSr& $yJÏ9 $tRããBù's? öNèdy#yur #YqàÿçR )
Artinya : “Dan
apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu
sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka
menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? apakah kami akan sujud
kepada Tuhan yang
kamu perintahkan kami(bersujud
kepada-Nya)?", dan (perintah
sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)”
- Surat an-Naml ayat
26:
ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd >u ĸöyèø9$# ÉOÏàyèø9$# )
Artinya :
“Allah, tiada Tuhan
yang disembah kecuali
Dia, Tuhan yang
mempunyai 'Arsy yang besar"
- Surat as-Sajdah ayat
15:
$yJ¯RÎ) ß`ÏB÷sã $uZÏG»t$t«Î/ tûïÏ%©!$# #sÎ) (#rãÅe2è $pkÍ5 (#ryz #Y£Úß (#qßs¬7yur ÏôJpt¿2 öNÎgÎn/u öNèdur w crçÉ9õ3tFó¡o
Artinya :
“Sesungguhnya orang yang benar
benar percaya kepada ayat ayat kami
adalah mereka yang apabila diperingatkan
dengan ayat ayat itu mereka
segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka
tidaklah sombong
- Surat Shad ayat 24:
tA$s% ôs)s9 y7yJn=sß ÉA#xsÝ¡Î0 y7ÏGyf÷ètR 4n<Î) ¾ÏmÅ_$yèÏR ( ¨bÎ)ur #ZÏVx. z`ÏiB Ïä!$sÜn=èø:$# Éóö6us9 öNåkÝÕ÷èt/ 4n?tã CÙ÷èt/ wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# ×@Î=s%ur $¨B öNèd 3 £`sßur ß¼ãr#y $yJ¯Rr& çm»¨YtGsù txÿøótGó$$sù ¼çm/u §yzur $YèÏ.#u z>$tRr&ur )
Artinya :
“Daud berkata :
"Sesungguhnya dia Telah
berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu
untuk ditambahkan kepada
kambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang
lain, kecuali orang-orang
yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh;
dan amat sedikitlah
mereka ini". dan
Daud mengetahui bahwa
kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur
sujud dan bertaubat”
- Surat Fussilat ayat
37:
ô`ÏBur ÏmÏG»t#uä ã@ø©9$# â$yg¨Y9$#ur ß§ôJ¤±9$#ur ãyJs)ø9$#ur 4 w (#rßàfó¡n@ ħôJ¤±=Ï9 wur ÌyJs)ù=Ï9 (#rßßÚó$#ur ¬! Ï%©!$# Æßgs)n=yz bÎ) öNçFZà2 çn$Î) crßç7÷ès?
Artinya :
“Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
malam, siang, matahari
dan bulan. janganlah sembah
matahari maupun bulan,
tapi sembahlah Allah
yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah”
- Surat An-Najm ayat
62
(#rßègô$$sù ¬! (#rßç7ôã$#ur )
Artinya
: “Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)”.
- Surat al-Insyiqaq
ayat 21:
#sÎ)ur xÌè% ãNÍkön=tã ãb#uäöà)ø9$# w tbrßàfó¡o )
Artinya
: “apabila al-Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud”.
- Surat Al-'Alaq ayat
19
xx. w çm÷èÏÜè? ôßÚó$#ur >ÎtIø%$#ur )
Artinya :
“Sekali-kali jangan, janganlah
kamu patuh kepadanya;
dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)”.
Biasanya di mushaf Al-Qur’an, untuk menandai bahwa ayat tersebut
adalah ayat sajdah maka terdapat tanda kubah masjid dan terdapat tulisan سَجْدَةٌ di
sebelah ayat-ayat sajdah tersebut.
5.
Praktek Sujud Tilawah
Sujud
tilawah dilakukan dengan
cara bertakbir, lalu
sujud satu kali, kemudian berdiri lagi untuk melanjutkan shalatnya.
Tetapi apabila seseorang sedang tidak shalat, lalu ia mendengar bacaan ayat
sajdah maka hendaklah
ia bersuci dari
hadas dan najis,
menutup aurat dan menghadap kiblat, kemudian takbiratul
ihram, lalu sujud satu kali, setelah itu duduk dan diakhiri dengan salam.
Pada waktu sujud hendaklah membaca doa
sebagaimana telah dijelaskan
di atas.
C. Persamaan dan Perbedaan Sujud Tilawah dengan Sujud Syukur |
a. Baik sujud tilawah maupun sujud syukur hanya
dilakukan sekali sujud saja.
b. Sujud
tilawah dan sujud syukur boleh dilakukan pada waktu-waktu dilarang shalat
c. Hukum
sujud tilawah dan sujud syukur adalah sunnah
d. Pada
sujud tilawah dan sujud syukur tidak disyaratkan berwudhu terlebih dahulu,
selama badan, tempat dan pakaian bersih
Sedangkan perbedaannya adalah
sebagai berikut:
a. Sujud tilawah dapat dikerjakan di saat shalat
maupun di luar shalat, sedangkan sujud syukur hanya boleh dikerjakan di luar
shalat dan tidak boleh melakukan sujud syukur di saat shalat.
b. Sujud tilawah dikerjakan karena mendengar atau
membaea ayat-ayat sajadah, sedangkan sujud syukur dikerjakan karena mendapat
nikmat dari Allah SWT. atau karena terhindar dari bahaya yang menganeam dirinya
No
|
Masalah
|
Hasil
diskusi
|
1
|
Apakah ada keterkaiatan antara melakukan sujud syukur dengan
keberhasilan suatu usaha, seperti kegiatan Selebrasi pemain sepak bola dengan bersujud di lapangan usai membuat
gol ke gawang lawan
|
|
2
|
Apakah ada pengaruh negative bagi
orang-orang yang tidak bersyukur
|
|
3
|
Bagaimana pendapat kalian tentang
seseorang yang enggan bersyukur dengan melaksanakan sujud karena merasa sudah
cukup mengucap hamdalah saja
|
|
4
|
Bagaimana pendapat kalian tentang Iwan yang
memilih tidak melaksanakan sujud tilawah mengikuti imam dan menunggu imam
menyelesaikan sujud tilawahnya dan melanjutkan salat
|
|
5
|
Bagaimana cara kalian agar bisa
senantiasa terbiasa sujud syukur
|
Rahasia Sujud Diungkap
oleh Seorang Doktor Neurologi
Seorang doktor di Amerika
telah memeluk Islam kerana beberapa keajaiban yang ditemuinya dalam
penyelidikannya. Dia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat
diterima oleh akal fikiran.
Dia adalah seorang doktor
neurologi. Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan pengobatan secara Islam
dan dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan “Pengobatan Melalui
Al-Quran”. Kajian pengobatan melalui Al-Quran membuatkan
obat-obatannya berpatokan apa yang terdapat di dalam Al-quran. Diantara
cara-cara yang digunakan adalah berpuasa, mengkonsumsi madu, biji hitam
(blackseed) dan sebagainya.
Apabila ditanya bagaimana dia
tertarik untuk memeluk Islam, maka doktor tersebut memberitahu bahwa semasa
beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam urat
manusia yang tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan
darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Setelah membuat kajian yang
memakan waktu cukup lama, akhirnya beliau mendapati bahwa darah tidak akan
memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan pada saat seseorang itu
sedang sujud ketika mengerjakan Sholat. Urat tersebut memerlukan darah hanya
untuk beberapa saat saja. Yakni, darah hanya akan memasuki urat tersebut
mengikut kadar Sholat waktu yang diwajibkan oleh Islam.
Columbia University State
pernah melakukan penelitian tentang otak. Ternyata, di otak terdapat sebuah
bagian yang tidak teraliri darah. Tapi, bagian tersebut dapat teraliri darah
bila kita melakukan gerakan khusus seperti sujud yang dilakukan pada
waktu-waktu tertentu. Walaupun tidak menyebutkan secara gamblang
tentang waktu-waktu tersebut, tapi waktu-waktu tersebut berada sekitar Shalat
Lima Waktu yang kita (Umat Islam) lakukan setiap hari. Efek dari teraliri-nya
bagian dari otak tersebut adalah dapat membuat kerja otak menjadi maksimal.
Sehingga, kemampuan otak dalam bekerja (seperti, menghitung, menghapal, belajar
dan lain-lain) bisa lebih baik dan tentunya menambah kecerdasan otak kita.
Begitulah keagungan ciptaan
Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan Sholat, maka otaknya tidak akan
dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Dengan
demikian, kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam
‘sepenuhnya’ kerana sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah
dengan agama-Nya yang indah ini.
Kesimpulannya: Makhluk Allah
yang bergelar manusia yang tidak Sholat, apalagi yang tidak beragama Islam,
walaupun akal mereka berfungsi dengan secara normal tetapi sebenarnya dalam
sesuatu keadaan mereka akan kehilangan keseimbangan dalam membuat keputusan
yang normal. Terbukti kembali jika kitalah sebenarnya yang memiliki dasar darah
yang baik, ketimbang pemeluk agama lain. Justru itu, tidak heranlah jika
manusia ini kadang kala tidak segan-segan untuk melakukan perkara-perkara yang
bertentangan dengan fitrah kejadiannya, walaupun akal mereka mengetahui bahwa
perbuatan yang akan dilakukan itu adalah salah dengan kehendak mereka.
Inilah adalah menggambarkan
ketidak mampuan otak mereka untuk mempertimbangkan akan perbuatan mereka itu
secara lebih normal. Maka dari itu tidak heran timbulnya bermacam-macam
gejala-gejala sosial masyarakat masa kini. Oleh karena itu, marilah kita
bersama-sama mengambil hikmah dari kisah di atas. (berbagai sumber)
1. Syukur secara bahasa artinya adalah terimakasih, dan menurut
istilah sujud
syukur adalah sujud
yang dilakukan sebagai
tanda terima kasih
seorang hamba kepada Allah swt. dalil disyariatkannya sujud ialah QS.
Ibrahim : 7 dan QS. Al-Baqarah :152
2. Hukum bersyukur kepada Allah swt adalah wajib.
Sebab apapun yang diberikan Allah Swt. kepada kita itulah yang terbaik buat
kita. Kita wajib ridha dengan takdir Allah, meskipun takdir tersebut tidak kita
sukai. Sementara itu hukum bersyukur dengan cara melakukan sujud syukur adalah
sunnah.
3. Sebab-sebab
sujud syukur: mendapat nikmat dari Allah, berita gembira, atau terhindar dari
bahaya. Sedangkan rukun sujud syukur: niat, takbiratul ihram, sujud, duduk sesudah
sujud, dan salam
4. Tilawah berarti bacaan. Sedangkan
menurut istilah sujud tilawah ialah sujud yang dikerjakan pada saat membaca
atau mendengar ayat-ayat "sajdah" dalam AI-Qur'an. Dan hukum sujud tilawah adalah sunnah, Namun apabila dalam shalat jama'ah makmum wajib
mengikuti imam.
5. Syarat sujud tilawah adalah sebagai berikut:
Suci dari hadats dan najis, menutup aurat, menghadap kiblat, setelah mendengar
atau membaca ayat sajdah. Sedangkan rukun sujud tilawah sama dengan rukun sujud
syukur,
6.
Seseorang
melakukan sujud tilawah
karena ia membaca
ayat-ayat sajdah atau mendengar bacaan
ayat-ayat sajdah. Di
dalam Al-Qur'an terdapat
15 ayat yang berkenaan dengan ayat-ayat sajdah, yaitu
sebagai berikut: Al A’raf ayat 206. Ar Ra’d
ayat 15, An Nahl ayat 50, Maryam ayat 58, Al Isra’ ayat 109, Al Hajj ayat 18,
Al Hajj ayat 77, Al Furqan ayat 60, An Naml ayat 26, As Sajdah ayat 15, Shad
ayat 24, An Najm ayat 62, Fushilat ayat 38, Al Insyiqaq ayat 21, Al ‘Alaq ayat
19,
7.
Hikmah disyariatkannya sujud syukur dan tilawah:
menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah swt., terhindar dari sifat
sombong, akan menambah nikmat Allah, dan mendapatkan tempat khusus di dalam surge
8.
Persamaan
sujud syukur dan sujud tilawah adalah:
a. Baik sujud tilawah maupun sujud syukur hanya
dilakukan sekali sujud saja.
b. Sujud
tilawah dan sujud syukur boleh dilakukan pada waktu-waktu dilarang shalat
c. Hukum
sujud tilawah dan sujud syukur adalah sunnah
d. Pada
sujud tilawah dan sujud syukur tidak disyaratkan berwudhu terlebih dahulu,
selama badan, tempat dan pakaian bersih
Sedangkan perbedaannya adalah
sebagai berikut:
a. Sujud tilawah dapat dikerjakan di saat shalat
maupun di luar shalat, sedangkan sujud syukur hanya boleh dikerjakan di luar
shalat dan tidak boleh melakukan sujud syukur di saat shalat.
b. Sujud tilawah dikerjakan karena mendengar atau
membaea ayat-ayat sajadah, sedangkan sujud syukur dikerjakan karena mendapat
nikmat dari Allah swt. atau karena terhindar dari bahaya yang menganeam dirinya
PENDALAMAN KARAKTER
Setelah kita memahami ketentuan sujud syukur dan tilawah dalam Islam maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :
1. Menghindari sifat sombong mengingat bahwa kitahanya makhluk Allah dan Dial ah satu-satunya yang Maha Kuasa
2. Membiasakan diri untuk ikhlas dan taat beribadah dalam kehidupa sehari-hari
3. Berusaha keras untuk mendapatkan prestasi yang sesuai dengan syariat Islam
4. Menghidari sikap, perbuatan maupun ucapan yang termasuk kategori tercela
5. Membiasakan tertib dan disiplin dalam melaksanakan ibadah sehinggga akan berdampak pada tindakan sehari-hari
Silahkan baca juga bab 1 dari buku baru fiqih berikut ini!
No comments:
Post a Comment